Rumah Adat Lantang Kada Nene - MambiE
Alhamdulillah bahwa di Mambi Kabupaten Mamasa pada hari Kamis tanggal 10 Maret 2022 telah diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Barat sebuah Rumah Adat di Mambi Kabupaten Mamasa yang bernama Rumah Adat Lantang Kada Nene. Rumah adat ini dibangun menggunakan Anggaran Pemprov Sulawesi Barat Tahun 2021 melalui DPA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Barat dengan nilai Anggaran lebih dari 1 Milyar sesuai berita yang tersebar di media online.
Rumah Adat Lantang Kada Nene - MambiE ini akan menjadi ikon baru di Mambi Kabupaten Mamasa. Kabar yang pernah dirilis sebelumnya bahwa bangunan Rumah Adat dengan lebar kurang lebih 12 meter dan panjang 20 meter ini, memiliki 37 batang tiang yang kokoh dengan 1 (satu) Tiang tengah yang besar (andiri posi').
Dikutip dari TRIBUN-SULBAR.COM bahwa Rumah Adat Lantang Kada Nene di Mambi, Mamasa, Sulawesi Barat akan di daftar masuk bagian cagar budaya nasional menyusul rumah adat Boyang Kayyang di Polman. Hal tersebut, disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar Prof Gufran Darma Dirawan saat ditemui di rumah jabatan Sekprov Muhammad Idris Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar, Selasa (8/3/2022).
Dengan diresmikannya Rumah Adat Lantang Kada Nene - MambiE ini, melahirkan banyak harapan bahwa generasi muda di Wilayah Pitu Ulunna Salu (PUS) khususnya MambiE akan disuguhi hidangan-hidangan sejarah budaya yang tumbuh dan berkembang di MambiE - Bumi Lantang Kada Nene. Antara lain hadirnya rumah adat yang menjadi representasi perkembangan budaya yang dihasilkan oleh Nenek Moyang orang MambiE secara khusus dan Pitu Ulunna Salu secara umum.
Diharapkan akan terbit naskah akademik (blue print) tentang desain bangunan Rumah Adat Lantang Kada Nene - MambiE yang akan menjadi tambahan referensi pengetahuan bagi generasi milenial tentang budaya di tanah kelahirannya. Sebuah naskah yang mengupas tuntas makna-makna historis dan filosofis terkait Desain Rumah Adat Lantang Kada Nene ini. Antara lain Posisi Rumah Adat, kenapa mesti menghadap ke Barat tidak menghadap ke Utara seperti lazimnya rumah adat Toraja sebagai daerah asal Nenek Pongka Padang - leluhur masyarakat Pitu Ulunna Salu (PUS). Begitu juga dengan model atapnya, tiangnya, tangganya, jendelanya, dapurnya, dan kolong rumahnya serta bagian lain dari bangunan ini.
Tapi yang lebih penting dari itu setelah peresmian bangunan Rumah Adat Lantang Kada Nene di Mambi adalah pengurusan dan pemeliharaan bangunannya. Tentu harapan kita semua bahwa Rumah Adat ini akan menjadi tanggung jawab dan diurusi oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan SULBAR yang menangani terkait cagar budaya. Alokasi anggaran pemeliharaan rumah adat ini akan sangat dinantikan sentuhannya, sebagai langkah mempertahankan fisik bangunan tetap awet dan tahan lama.
Selamat kepada segenap Masyarakat MambiE Kabupaten Mamasa dan terima kasih kepada Pemprov Sulbar dan segenap stakeholder yang telah menghadirkan Rumah Adat Lantang Kada Nene di pusat Kota Mambi Kabupaten Mamasa.
Yuk! Kita Urus dan Rawat Bersama. Peduli ki'.
Kurru' Sumanga'.. Salama'ki' pada pada..